Pengendali Hama Terbaik

Apa itu fumigasi, contoh, alat, proses, dan manfaatnya

Fumigasi untuk mengendalikan hama


Sobat minPHI ada yang tau apa itu fumigasi? Istilah ini seharusnya kalian ketahui karena fumigasi dapat dikatakan sebagai teknik pengendalian hama yang terbaik.

Kepopuleran teknik ini tidak terlepas dari efektivitas bahan dan alat yang digunakan. Tidak hanya itu, teknik fumigasi sangat aman untuk diterapkan secara indoor maupun outdoor pada berbagai lingkungan, seperti area persawahan, perkebunan, bahkan perumahan atau pemukiman warga.

Lalu, seperti apa sebenarnya fumigasi itu?

Untuk mengetahui jawabannya, simak pembahasan dalam artikel ini yaa!

Apa itu fumigasi?

Fumigasi dapat diartikan sebagai proses pengasapan dengan menggunakan gas fumigan yang bertujuan untuk meracuni hama dan membuat mereka mati lemas.

Metode ini sangat efektif karena mampu menjangkau ke semua sudut, termasuk celah kecil yang ada di dalam ruangan. Jenis-jenis hama yang biasanya dibasmi dengan teknik pengasapan adalah tikus, rayap, semut, ngengat, kecoa, dan kutu.

Contoh bahan kimia yang digunakan untuk fumigasi

Banyak sekali bahan kimia yang dapat dimanfaatkan untuk membasmi hama dengan metode pengasapan ini, antara lain:

  1. Metil bromide
  2. Chloropicrin
  3. Formaldehida
  4. Iodoform
  5. Sulfuryl fluoride
  6. Hydrogen cyanide
  7. Phosphine
  8. Methyl isocyanate
  9. DBCP
  10. Dazomet, dsb.

Dari sekian banyak pilihan di atas, beberapa zat kimia yang cukup populer adalah metil bromida, phosphine, chloropicrin, formaldehida, iodoform, dan sulfuryl fluoride.

Alat fumigasi

Fumigasi biasanya dilakukan dengan alat yang disebut dengan fumigator. Bentuknya berupa tabung yang dihubungkan dengan selang dan pendorong untuk melakukan pengasapan. 

Tidak hanya fumigator, tim yang melakukan pengasapan juga disarankan mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) secara lengkap. Mulai dari kacamata, baju yang menutupi seluruh tubuh, sepatu yang tertutup, penutup wajah, sarung tangan, dan lain-lain. 

Bagaimana proses fumigasi?

Dalam prosesnya, ada beberapa tahapan yang harus dilalui, yaitu:

  • Tahap pertama
    Menciptakan lingkungan tertutup untuk semua area yang akan difumigasi
  • Tahap kedua
    Menyemprotkan fumigan ke area yang sudah ditentukan. Biarkan terlebih dahulu agar memberikan waktu pada fumigan untuk meresap dalam ruangan sehingga diperoleh hasil yang maksimal
  • Tahap ketiga
    Apabila waktu yang diberikan sudah dirasa cukup, maka diperlukan ventilasi sebagai jalur pembuangan gas beracun supaya aman untuk dihuni oleh manusia. Hasilnya, ruangan akan menjadi bebas gas beracun serta bebas hama tentunya.

Manfaat fumigasi

Setelah fumigasi dilakukan, ada banyak manfaat yang akan diperoleh, di antaranya meningkatkan daya tahan komoditas pangan yang tersimpan di gudang, menghindarkan komoditas pangan dari serangan hama, dan sebagai standar keamanan serta keselamatan dalam mengekspor/mengimpor komoditas pangan.

Selain di sektor pertanian, teknik pengasapan ini juga digunakan para perusahaan besar maupun perseorangan yang memiliki dokumen berharga dan tidak ingin dokumennya rusak akibat dimakan rayap atau kutu.

Kendaraan atau armada angkut untuk jasa kurir dan ekspor/impor barang pun melakukan fumigasi supaya barang yang diangkut terbebas dari hama seperti kecoa dan rayap saat melakukan pengiriman. Bahkan, untuk alat transportasi berukuran besar layaknya kapal laut dan pesawat juga tidak mustahil jika terdapat hama seperti tikus.  


Itulah beberapa informasi mengenai fumigasi yang bisa minPHI berikan. Jika kalian ingin melakukan pengendalian hama dengan terknik tersebut, minPHI sarankan untuk menghubungi pengendalihama.id

Pasalnya, kami merupakan jasa pengendali hama terbaik khususnya di daerah Jabodetabek. Kami juga memiliki tim profesional yang sudah berpengalaman selama bertahun-tahun untuk mengendalikan hama di banyak tempat. 

Segera konsultasikan dengan kami di sini.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *