Nyatanya, hama akan selalu menjadi musuh bagi manusia, khususnya para petani. Kehadiran mereka bukan hanya akan menghambat pertumbuhan tanaman, melainkan dapat merusak tanaman hingga menjadi penyebab gagal panen.
Beragam cara tentunya dilakukan untuk mengendalikan hama tanaman tersebut. Salah satunya dengan menggunakan pestisida. Namun, banyak dampak negatif yang ditimbulkan akibat penggunaan pestisida ini, seperti gangguan kesehatan manusia, penurunan hasil dan mutu tanaman, bahkan mampu memicu munculnya hama sekunder.
Sehingga, digunakanlah alternatif lain yang lebih ekonomis dan ramah lingkungan (tanpa menggunakan bahan-bahan kimia), yaitu dengan memanfaatkan tanaman refugia. Tanaman refugia sendiri adalah sekelompok tanaman yang biasanya ditempatkan di pinggir lahan pertanian yang berfungsi sebagai habitat bagi para musuh alami untuk mengendalikan berbagai hama.
Apa saja yang termasuk ke dalam refugia?
Tidak semua tanaman bisa dikategorikan sebagai refugia. Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi agar suatu tanaman dapat dijadikan sebagai refugia, antara lain:
- Tanaman memiliki bunga dengan warna mencolok dan aroma yang memikat bagi musuh alami
- Benih atau bibit tanaman mudah didapatkan
- Mudah ditanam
- Regenerasi tanaman cepat dan berkelanjutan
- Dapat ditumpangsarikan dengan tanaman pematang lainnya
Selain itu, tanaman refugia juga memiliki banyak jenis, seperti:
- Tanaman hias
Tanaman hias yang sering digunakan sebagai refugia adalah bunga matahari, bunga kertas, bunga jengger ayam, dan bunga kenikir - Sayuran
Beberapa sayuran yang dapat dimanfaatkan sebagai refugia, yaitu kacang panjang, bayam, dan jagung - Gulma
Gulma seperti tanaman babadotan dan ajeran bisa dijadikan sebagai refugia - Tanaman liar
Tanaman-tanaman liar yang biasanya digunakan sebagai refugia, yaitu bunga legetan, pegagan, rumput setaria, dan kacang pentoi
Bagaimana cara menanam refugia yang benar?
Teknik penanaman refugia tidaklah sulit, akan tetapi harus memperhatikan waktu penanamannya agar manfaat yang diperoleh bisa optimal. Ketika tanaman utama dipanen, perlu disiapkan persemaian biji atau benih refugia. Sehingga, di saat pengolahan tanah, biji/benih refugia sudah mulai tumbuh menjadi bibit dan bibit refugia pun bisa langsung ditanam di pematang setelah pengolahan tanah selesai. Untuk penanaman refugia di pematang ini, sebaiknya dilakukan sejajar dengan sinar matahari agar tidak menghalangi penyerapan sinar matahari bagi tanaman utama.
Baca juga: Sering dianggap remeh, ternyata rayap bekerja 24 jam tanpa tidur
Manfaat lain bunga refugia
Pada dasarnya, penanaman refugia ini bertujuan sebagai upaya pengendalian hama secara alami yang diharapkan dapat meningkatkan hasil pertanian serta mampu menjadi agroekosistem lingkungan yang seimbang dan bekelanjutan.
Namun, belakangan ini diketahui bahwa sejumlah petani di Desa Klorogan, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, Jawa Timur memanfaatkan lahan pertanian mereka yang ditanami refugia sebagai lokasi agrowisata untuk menarik kunjungan para wisatawan. Dengan alasan, tanaman-tanaman refugia juga mempunyai nilai estetika yang sangat cocok dijadikan sebagai latar untuk berswafoto.
Dengan begitu, nilai ekonomi pun bertambah dan membawa pengaruh baik terhadap peningkatan kesejahteraan petani setempat maupun warga sekitar.
Nah, Sobat minPHI.. hama pertanian mungkin bisa diatasi dengan tanaman refugia. Akan tetapi, untuk hama pada sektor industri makanan dan minuman, rumah tangga, maupun komersial sebaiknya diatasi oleh jasa pembasmi hama profesional, seperti kami pengendalihama.id.
Mengapa pengendalihama.id? Karena jasa kami akan memberikan solusi pengendalian hama yang efektif, efesien, dan tentunya disertai dengan penggunaan teknologi yang berbasis lingkungan.
Maka dari itu, segera hubungi kami dengan cara klik di sini untuk melakukan konsultasi mengenai pengendalian hama di lingkungan kalian.