Pengendali Hama Terbaik

Jamur Sebagai Pengendali Hama

Jamur sebagai pengendali hama merupakan bagian dari agensia hayati. Agensia hayati adalah setiap organisme yang meliputi subspecies, spesies, varietas, semua jenis protozoa, serangga, bakteri, cendawan, virus serta organisme lainnya yang dalam tahap perkembangannya bisa dipergunakan untuk pengendalian hama atau organisme.

Oleh karena itu, penggunaan agensia hayati ini menjadi salah satu metode yang ampuh untuk mengatasi serangan hama dan penyakit di lahan pertanian.

Agensia hayati ini bisa berasal dari golongan jamur, bakteri, virus maupun protozoa. Beberapa contoh agensia hayati yang sering digunakan oleh petani adalah Tricoderma, Beauveria bassiana dan Metarhizium anisopliae.

Pengendalian OPT secara hayati merupakan salah satu komponen dalam pengendalian hama secara terpadu (PHT), dimana dengan cara hayati diharapkan terjadi keseimbangan dalam ekosistem, sehingga keberadaan OPT tidak menimbulkan kerugian secara ekonomis. Dengan pengelolaan ekosistem yang baik, peran musuh alami dapat dimaksimalkan untuk mencegah timbulnya ledakan OPT. Penggunaan agens hayati ramah lingkungan dan mudah diperoleh bahannya, bahkan lebih murah dan aman secara ekologis.

Kelebihan dalam penggunaan agen pengendali hayati antara lain:

  1. Tingkat keberhasilan pengendalian hama yang tinggi dengan biaya yang rendah dalam periode waktu yang lama.
  2. Agens pengendalian hayati aktif mencari inang atau mangsanya, tumbuh dan berkembang mengikuti dinamika populasi inang atau mangsanya.
  3. Pengendalian hayati tidak berpengaruh negatif terhadap manusia dan lingkungan.
  4. Beberapa tipe agens pengendalian hayati dapat digunakan sebagai insektisida hayati.
  5. Umumnya spesies hama tidak mampu berkembang menjadi resisten terhadap agens pengendalian hayati

Berikut ini ada beberapa jenis agensia hayati dan manfaatnya dalam pengendalian hama dan penyakit pada tanaman:

1. Jamur Trichoderma sp

Jamur sebagai pengendali hama ini dapat mengendalikan penyakit layu atau bercak daun yang biasanya meyerang tanaman pangan dan hortikultura. Trichoderma sp bersifat antagonis terhadap beberapa patogen tular tanah seperti Fusarium moniliforme dan Sclerotium rolfsii. Trichoderma sp juga mempunyai kemampuan sebagai dekomposer dalam pembuatan pupuk organik.

2. Bakteri Corynebacterium sp

Bakteri Corynebacterium sp. merupakan salah satu agens hayati yang bersifat antagonis, bakteri ini dapat mengendalikan beberapa jenis OPT. Misalnya, penyakit kresek pada tanaman padi yang disebabkan oleh bakteri Xanthomonas sp, plasmodiophora brassicae (akar gada) pada kubis, bercak daun pada tanaman jagung, layu bakteri pada tanaman pisang.

3. Bacillus thuringiensis (Bt)

Bacillus thuringiensis (Bt) merupakan sebuah bakteri gram positif yang berbentuk batang, aerobik dan membentuk spora yang menghasilkan protein yang beracun bagi serangga yang menjadi hama pada tanaman pangan dan hortikultura.

4. Beauveria bassiana

Beauveria bassiana merupakan cendawan entomopatogen yaitu cendawan yang dapat menimbulkan penyakit pada serangga, lebih dari 175 jenis serangga hama menjadi inang jamur ini, terutama efektif mengendalikan hama walang sangit (Leptocorisa oratorius) dan wereng batang coklat (Nilaparvata lugens) pada tanaman padi serta hama kutu (Aphis sp.) pada tanaman sayuran dan buah.

5. Pseudomonas Fluorescens

Bakteri P. fluorescens ini dapat memberikan pengaruh menguntungkan bagi perkembangan dan pertumbuhan tanaman, yaitu sebagai “Plant Growth Promoting Rhizobacteria” (PGPR). Menghasilkan antibiotika yang dapat menghambat pertumbuhan patogen, terutama patogen tular tanah dan mempunyai kemampuam mengoloni akar tanaman, dapat menghambat patogen layu Verticilium dahliae pada tanaman kentang dan terong.

6. Metarhizium anisopliea

Jamur ini biasanya disebut sebagai green muscardine fungus dan telah lama digunakan sebagai agens hayati dan dapat menginfeksi beberapa serangga, antara lain dari Ordo Coleoptera, Lepidoptera, Homoptera, Hemiptera, dan Isoptera.

7. Anisopliae

Anisopliae merupakan salah satu cendawan entomopatogen yang termasuk dalam divisi Deuteromycotina: Hyphomycetes. Cendawan ini biasa disebut dengan green muscardine fungus dan tersebar luas di seluruh dunia. Cendawan ini bersifat parasit pada beberapa jenis serangga dan bersifat saprofit di dalam tanah dengan bertahan pada sisa-sisa tanaman. Selain itu, M. anisopliae juga mampu menginfeksi hama yang mempunyai tipe mulut menggigit seperti S. litura.

8. Verticillium lecanii

Verticillium lecanii sangat berguna untuk membasmi kutu kebul pada tanaman hortikultura. Kutu kebul adalah hama utama yang membonceng masuknya virus gemini yang menyebabkan tanaman kehilangan klorofil hingga tanaman menjadi kerdil dan hasil panen menurun. Verticillium lecanii dapat juga membasmi wereng pada tanaman padi.

Pengendalian hayati mempunyai prospek yang sangat baik untuk dikembangkan dalam mengendalikan OPT, dengan diterapkannya pengendalian hayati diharapkan dapat diperolehnya produk pertanian yang aman bagi konsumen dalam kaitannya dengan residu pestisida dan aman bagi lingkungan.

Berikut ini beberapa semprotan insektisida yang bisa anda coba untuk mengatasi serangga pada tanaman.

  1. Semprotan Insektisida Sabun
  2. Semprotan Insektisida Minyak Mimba
  3. Semprotan Insektisida Bawang Putih
  4. Semprotan Insektisida Cabai
  5. Semprotan Insektisida Daun Tomat

Sekian yang dapat saya sampaikan semoga dapat bermanfaat untuk anda.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *