Halo semua, pembahasan kita kali ini mengenai hama dan penyakit pada tumbuhan serta cara mengatasi. Oleh sebab itu, simak artikelnya hingga habis ya!
Apa itu sistem pengendalian hama ?
Sistem pengendalian hama adalah suatu konsep atau cara berpikir dalam upaya pengendalian populasi, atau tingkat serangan OPT dengan menerapkan berbagai teknik pengendalian, yang dipadukan dalam satu kesatuan untuk mencegah kerusakan tanaman dan timbulnya kerugian secara ekonomis, serta mencegah kerusakan lingkungan maupun ekosistem.
Hama adalah semua jenis organisme pengganggu yang bisa saja menimbulkan kerusakan fisik yang dianggap merugikan dan tidak diinginkan kehadirannya dalam kegiatan bercocok tanam. Dalam dunia pertanian istilah hama sering dikonotasikan sebagai organisme pengganggu tanaman yang kasat mata, contohnya hewan. Misalnya adalah hama kutu, belalang, burung dan lain sebagainya.
Sementara itu, penyakit sering diartikan sebagai salah satu bentuk kerusakan fisik tanaman yang disebabkan oleh organisme yang tidak kasat mata, yaitu seperti bakteri dan jamur. Untuk mencegah kerugian dan melindungi tanaman dari kerusakan yang disebabkan oleh hama maupun penyakit diperlukan tindakan pencegahan dan pengendalian secara tepat dan benar. Namun sayangnya, hingga saat ini banyak diantara kita masih menganggap pestisida sintetis kimia adalah satu-satunya solusi untuk melindungi tanaman dari kerusakan.
Padahal penggunaan pestisida kimia memiliki dampak yang sangat buruk terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Jika menggunakan pestisida kimia secara terus menerus dan tidak terkendali maka akan menyebabkan resistensi hama terhadap suatu bahan aktif pestisida. Dan yang lebih parahnya lagi, pengaplikasian pestisida kimia dapat menimbulkan resurjensi hama, yaitu peledakan atau peningkatan populasi hama secara cepat.
Untuk menyelamatkan manusia dan lingkungan dari efek negatif pestisida kimia maka diperlukan sebuah konsep pengendalian hama yang sehat dan ramah lingkungan.
Prinsip Dasar Sistem Pengendalian Hama Terpadu (PHT)
Sistem ini memiliki 4 prinsip dasar, yang dapat mencerminkan konsep pengendalian hama dan penyakit yang berwawasan lingkungan, serta mendorong penerapan PHT secara nasional, untuk pembangunan pertanian yang berkelanjutan.
Berikut merupakan empat prinsip dasar dalam penerapan pht :
1. Budidaya tanaman sehat
Tanaman yang sehat memiliki daya tahan yang baik terhadap serangan hama dan penyakit. Tanaman yang sehat juga memiliki kemampuan lebih cepat dalam mengatasi dan memulihkan dirinya sendiri dari kerusakan akibat serangan hama dan penyakit. Oleh karena itu, untuk memperoleh tanaman yang sehat perlu memperhatikan varietas yang akan dibudidayakan, penyemaian dengan cara yang benar, serta pemeliharaan tanaman yang tepat.
2. Memanfaatkan musuh alami
Musuh alami atau yang biasa dikenal dengan nama agens hayati terbukti mampu menekan populasi hama dan menurunkan resiko kerusakan tanaman akibat serangan hama dan penyakit. Pengendalian hama dan penyakit dengan memanfaatkan musuh alami yang potensial merupakan tolak ukur dalam sistem pht. Pemanfaatan musuh alami di dalam agroekosistem diharapkan mampu menjaga keseimbangan antara populasi hama dan populasi musuh alaminya. Dengan demikian tidak akan terjadi peledakan populasi hama yang melampaui ambang toleransi tanaman.
3. Pengamatan dan pemantauan rutin
Pengamatan dan pemantauan harus dilakukan secara rutin dan berkala, sehingga perkembangan populasi hama, kondisi tanaman serta perkembangan populasi musuh alaminya dapat diketahui. Hasil pemantauan dan pengamatan digunakan sebagai dasar tindakan yang akan dilakukan.
4. Petani sebagai ahli pht
Sistem pengendalian hama terpadu (pht) sebaiknya dikembangkan oleh petani itu sendiri, karena penerapan pht harus disesuaikan dengan keadaan ekosistem setempat. Di setiap wilayah maupun daerah memiliki ekosistem yang berbeda-beda, sehingga suatu sistem pht yang dikembangkan pada wilayah tertentu belum tentu cocok jika diterapkan pada wilayah lainnya. Agar setiap petani mampu menerapkan pht diwilayahnya masing-masing, maka setiap petani harus proaktif untuk mempelajari konsep pht, dalam hal ini peran aktif instansi terkait dalam memasyarakatkan pht sangat diperlukan.
Ciri-ciri
- Penerapan sistem pengendalian hama terpadu (PHT) dilakukan secara bersistem, terpadu dan terkoordinasi dengan baik.
- Sasarannya adalah produksi dan ekonomi tercapai tanpa merusak lingkungan hidup dan aman bagi kesehatan manusia.
- Mempertahankan produksi dan mengedepankan kualitas produk pertanian.
- Mempertahankan populasi hama atau tingkat serangan hama dibawah ambang ekonomi.
- Mengurangi dan membatasi penggunaan pestisida kimia.
- Penggunaan pestisida kimia merupakan alternatif terakhir apabila teknik pengendalian yang ramah lingkungan tidak mampu mengatasi.
Komponen Penting
Terdapat 7 komponen dalam penerapan pengendalian hama terpadu (pht), yaitu sebagai berikut :
- Pengendalian Secara Fisik
- Pengendalian Secara Mekanik
- Pengendalian Kultur Teknik
- Pengendalian Dengan Varietas Tahan
- Pengendalian Secara Hayati
- Pengendalian Dengan Peraturan / Regulasi / Karantina
- Pengendalian Secara Kimiawi
Sekian yang dapat saya sampaikan, semoga dapat bermanfaat untuk anda.